BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Wednesday, June 22, 2011

Kerana dia manusia biasa



www.iluvislam.com

diedit oleh : everjihad

Email ini dipetik daripada seorang sahabat, dan saya forwardkan untuk manfaat kepada diri saya dan semua.

Semoga bermanfaat baik untuk yang melamar ataupun yang dilamar, ataupun bagi yang sudah berumah tangga. Renungan buat yang sedang mencari pasangan hidup ataupun yang sedang mengemudi bahtera rumah tangga. Mengapa? Kerana Dia Manusia Biasa.

Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suami/isterimu? Jawappannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawapan kerana Allah hinggalah jawapan duniawi. Tapi ada satu jawapan yang sangat menyentuh di hati saya. Hingga saat ini saya masih ingat setiap butir percakapannya. Jawapan dari salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Kemudian membuat keputusan menikah. Persiapan pernikahan mereka hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak hairan. Proses pernikahan seperti ini selalu dilakukan. Dia bukanlah akhwat, sebagaimana saya. Satu hal yang pasti,dia jenis wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sukar untuk membuka hati. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menganggapnya serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi. Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tarikh pernikahannya. Serta meminta saya untuk memohon cuti, agar dapat menemaninya semasa majlis pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya.

Saya ingin tahu! Mengapa dia begitu mudah menerima lelaki itu. Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia boleh memutuskan untuk bernikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk ketika itu(benar-benar sibuk). Saya tidak dapat membantunya mempersiapkan keperluan pernikahan. Beberapa kali dia menelefon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa perkara. Beberapa kali saya telefon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. Kami tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Saya mengambil cuti 2 hari sebelum pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap di rumahnya. Pukul 11 malam sehari sebelum pernikahannya, baru kami dapat berbual -hanya-berdua. Hiruk-pikuk persiapan akad nikah esok pagi, sungguh membelenggu kami. Pada awalnya kami ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, dapat juga kami berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak perkara kepada saya. Beberapa kali Mamanya mengetuk pintu, meminta kami tidur.

“Aku tak boleh tidur.” Dia memandang saya dengan wajah bersahaja.

Saya faham keadaanya ketika ini.

“Matikan saja lampunya, biar disangka kita dah tidur.”

“Ya.. ya.” Dia mematikan lampu neon bilik dan menggantinya dengan lampu yang samar.

Kami meneruskan perbualan secara berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Kami berbual banyak perkara, tentang masa lalu dan impian-impian kami. Wajah keriangannya nampak jelas dalam kesamaran. Memunculkan aura cinta yang menerangi bilik ketika itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendamkan. “Kenapa kamu memilih dia?” Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari baringnya sambil meraih telefon bimbitnya dibawah bantalku. Perlahan dia membuka laci meja hiasnya. Dengan bantuan lampu LCD handphone dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan sekeping sampul kepada saya. Saya menerima handphone dari tangannya. Sampul putih panjang dengan cop surat syarikat tempat calon suaminya bekerja. Apa ini?. Saya melihatnya tanpa mengerti.

Eeh…, dia malah ketawa geli hati.

“Buka aja.”

Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas putih bersaiz A4, saya melihat warnanya putih. “Teruknya dia ni.”

Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan senyum.

Sementara dia cuma ketawa melihat ekspresi saya. Saya mula membacanya. Saya membaca satu kalimat diatas, dibarisan paling atas. Dan sampai saat inipun saya masih hafal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu……..

************ ********* *******

Kepada …… Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya Assalamu’alaikum Wr Wb. Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silakan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai. Saya, yang bernama_____menginginkan anda______ untuk menjadi isteri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Buat masa ini saya mempunyai pekerjaan. Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan tetap bekerja. Tapi yang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluan isteri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agar isteri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh kerana itu Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Kerana saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istikharah berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari sekarang ini. Saya memohon anda sholat istiqarah dulu sebelum memberi jawapan pada saya. Saya beri masa minima 1 minggu, maksima 1 bulan. Semoga Allah redha dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin Wassalamu’alaikum Wr Wb

************ ********* *********

Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat ‘lamaran’ yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistik. Tanpa janji-janji yang melambung dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta biasa. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.

“Kenapa kamu memilih dia…..?”

“Kerana dia manusia biasa…….” Dia menjawab mantap.

“Dia sedar bahawa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kami kemudian hari. Entah kenapa, justeru itu memberikan kesenangan tersendiri buat aku..”

“Maksudnya?”

“Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu esok masih ada dan menjadi milik kita. Betul tak? Paling tidak…. Aku tau bahawa dia tidak akan frust kalau suatu masa nanti kami jadi miskin. ”

Ssttt…..”Saya menutup mulutnya.

Khuatir kalu ada yang tau kami belum tidur. Terdiam kami memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kami saling berpandangan lalu gelak sambil menutup mulut masing-masing.

“Udah tidur. Esok kamu mengantuk, aku pula yang dimarahi Mama.”

Kami kembali berbaring. Tapi mata ini tidak boleh pejam. Percakapan kami tadi masih terngiang terus ditelinga saya.

“Gik…..?” “Tidur…..Dah malam.” Saya menjawab tanpa menoleh padanya.

Saya ingin dia tidur, agar dia kelihatan cantik jelita esok pagi. Rasa mengantuk saya telah hilang, rasanya tidak akan tidur semalaman ini. Satu lagi pelajaran dari pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sedar dengan kemanusiaannya.

Sedar bahawa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitu juga dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah terpahat sejak roh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tetapi sebuah ‘proses usaha’. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, takhta dan ‘nama’. Status diri yang selama ini melekat dan dibanggakan (aku anak orang ini/itu), ditanggalkan. Ketika segala yang ‘melekat’ pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang membuat senarionya. Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap hamba-NYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya boleh memohon keredhaan Allah. MemintaNYA mengurniakan barakah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Jadi, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah berkata, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir,lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Cinta tumbuh kerana suami/isteri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

www.iluvislam.com

Friday, June 10, 2011

Jadilah KUNCI KEBAIKAN


“Sesungguhnya di kalangan manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan di kalangan manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”. [Ibnu Majah, Dari Anas R.a dihasankan oleh Al-albani]

Jadilah pemegang kunci kebaikan kerana ia akan mendapat keredaan Allah dan balasan syurga. Jadilah hamba Allah yang soleh dengan menunaikan kewajipan dan menghindari kemungkaran serta mengajak orang lain juga menjadi sepertinya. Golongan ini sentiasa mempromosi kebaikan dan perkara yang diredai oleh Allah SWT. Orang ramai akan mencarinya bila mempunyai sesuatu keperluan berupa kebajikan malah dia bersedia untuk membantu orang lain dengan senang hati tanpa upah dan ganjaran.Memadailah ganjaran di sisi Allah di akhirat kelak.

Jangan jadi golongan yang kedua iaitu pemegang kunci keburukan. Golongan ini melakukan kejahatan malah turut mendorong orang lain untuk melakukannya. dia mempromosi perbuatan maksiat dan dosa. Dia mendapat dosa malah turut memikul dosa orang yang mengikutinya. Sebagaimana sabda Nabi saw yang bermaksud :

“Sesiapa yang memulakan satu sunnah yang baik di dalam Islam dia akan memperolehi ganjarannya dan ganjaran orang yang melakukannya selepasnya dengan tidak kurang sedikitpun ganjaran mereka. Dan sesiapa yang memulakan satu sunnah yang buruk di dalam Islam dia akan menanggung dosanya dan dosa orang yang melakukannya selepasnya dengan tidak kurang sedikitpun dosa-dosa mereka." ( Imam Muslim )

Hindarilah diri dari menjadi pemegang kunci kejahatan ini kerana dosa yang bertimbun-timbun terpaksa dipikul akibat menjadi ikutan oleh orang lain. Era IT yang serba canggih pada masa kini ramai benar pemegang kunci keburukan boleh dilihat di laman blog-blog dan laman sosial. Terdapat individu muslim yang menjadikan blog peribadi mereka sebagai sumber dosa dan maksiat. Dia meletakkan gambar-gambar yang mendedahkan aurat, separuh bogel, promosi filem dan video lucah, cerita-cerita berunsurkan fitnah dan gosip yang tidak berasas malah turut mempromosikan artis-artis kafir dan musyrik serta memujanya secara melampau-lampau. Bukan sedikit pengunjung blognya. Entah berapa ‘bukit’ dosa yang terpaksa dia pikul akibat memegang kunci kejahatan itu.

Namun Alhamdulillah tidak kurang juga mereka yang ‘celik hati dan akhirat’ memilih untuk memegang kunci kebaikan. Mereka berkongsi ilmu agama dan ilmu keduniaan yang bermanfaat yang boleh dikongsi oleh orang lain. Sungguh beruntung mereka ini. Mereka mendapat pahala dengan sebab orang lain mengambil faedah dari blog-blog mereka. golongan ini akan terus mendapat pahala selagi ilmunya dimanfaatkan walaupun telah meninggal dunia sebagaimana maksud hadis nabi saw. Semoga Allah merahmati dan membimbing kita agar menjadi pemegang kunci kebaikan dan menjauhkan kita dari menjadi pemegang kunci keburukan. Mudah-mudahan Allah membimbing kita ke jalan yang diredaiNya.

Hendaklah kita mengajar kebaikan kepada orang lain.

Dengan pengajaran yang dilakukan akan memberi kesempatan kepada ramai orang lain untuk menerima dan menimba kebaikan.

Firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 104 yang bermaksud: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyerukepada kebaikan."

"Barang siapa yang menunjukkan (seseorang) kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." - (Hadis Riwayat Muslim).

Senantiasa mempelajari dan mengkaji kebaikan

Seseorang yang mempelajari dan mengkaji ilmulayak disebut sebagai kunci pembuka kebaikan. Dengan belajar maka pada akhirnya ia akan terdorong untuk mengajarkan kebaikan yang dipelajarinya.

"Sebaik-baik orang dikalangan kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya kepada orang lain" – HR Bukhari .

Dengan belajar, seseorang akan menghidupkan kembali ilmu gurunya yang mungkin hampir mati.

Sentiasa mengamalkan kebaikan

Seseorang yang mengerjakan kebaikan akan dianggap kunci pembuka kebaikan kerana dengan mengamal kebaikan bererti ia memberikan contoh dan teladan kepada orang lain agar ikut mengerjakan kebaikan juga. Mengajar dengan contoh teladan lebih berkesan daripada mengajar dengan lisan.

Abu Darda' berkata: "Tidaklah kamu dianggap sebagai orang alim sehingga kamumengamalkan ilmumu".

Sentiasa mendukung proses belajar dan mengajar pelbagai bidang kebaikan.

Sekiranya seseorang tiada kesempatan untuk belajar dan tidak mampu mengajar maka hendaklah ia menjadi orang yang memberi kemudahan kepada orang-orang yang mengajar dan belajar untuk melakukan kebaikan.

Firman Allah yang bermaksud:

"Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan ketaqwaan." (Al Maidah ayat 2)

Memberikan bantuan atau kemudahan kepada sesiapapun yang hendak mengamalkan kebaikan.

"Barangsiapa yang menyiapkan perbekalanuntuk orang yang berperang di jalan Allah maka ia akan mendapatkan pahala orang yang berperang." (Muttafaqun 'alaih).

Menjadi penggembira dan memperlihatkan sikap bersahabat kepada penyeru kebaikan.

Seorang yang hadir dalam sebuah majlis kebaikan, meskipun hanya ikut-ikutan dan tidak serius melakukannya, juga layak dianggap sebagai kunci pembuka kebaikan sehingga layak mendapat keampunan dan rahmat Allah.

Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman:

"Saksikanlah olehmu bahawa Aku telah mengampuni mereka semuanya," Malaikat berkata: "Diantara mereka ada si fulan, ia bukan sebahagian daripada mereka, kerana sebenarnya ia datang untuk suatu keperluan." Allah berfirman:"Sesungguhnya Aku juga telah mengampuninya. Kerana mereka adalah suatu kaum yang barangsiapa duduk bersama mereka, maka tidak akan mengalami kesengsaraan." (HR Muslim).

Rujukan: Fakhruddin Nursyam, Lc, Syarah Lengkap Arba'in Da'awiyah – Teladan Aplikatif Dakwah Rasulullah, Bina Insani Press Solo, September 2006

p/s: Artikel dari blog seorang saudara seagama. Moga kunci kebaikan milik kita semua.


Friday, June 3, 2011

nikmat ujian


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Salam alaik buat semua yang sedang menggerakkan anak mata ke arah tulisan entri terbaruku. Dalam hati hanya mampu ucap "T.E.R.I.M.A-K.A.S.I.H" buat mereka yang masih sudi menjenguk laman yang kian berhabuk kini.


Setiap kali tidak berkesempatan mengemaskini laman, mesti ada kata maaf yang mendahului. Kata maaf yang juga dihadiahkan untuk diri sendiri agar sentiasa mengingatkan diri ini masih banyak yang perlu dibaiki. Terkadang di minda sering datang idea-idea yang membuat hati meronta supaya dicoretkan sesuatu. Namun komitmen terhadap tanggungjawab kerja, tanggungjawab sesama manusia dan paling penting tanggungjawab kepada Yang Maha Pencipta minta dan perlu dilunaskan sebagai hamba-Nya di muka bumi yang maha luas ini. Maka, kewujudan blog ini sepi tanpa diisi sesuatu yang sepatutnya diisi tatkala petunjuk datang, namun kita manusia hanya mampu merancang, Allah jua yang menentukan.


::ALHAMDULILLAH.ALHAMDULILLAH.ALHAMDULILLAH::


Bersyukurlah dan berbahagialah bagi sesiapa yang dipermudahkan urusannya oleh ALLAH, dan Bersabarlah serta kuatlah bagi sesiapa yang diuji hidupnya oleh ALLAH.


Ringkas, padat. Nasihat untuk diri sendiri dan kalian.


Terkadang kita merasakan "Bestnya hidup dia, smooth je perjalanan hidup dia kan."

Lepas satu, satu lagi kebahagiaan atau kejayaan menanti untuknya.


"Kenape lah aku tak dapat kebahagiaan macam si dia kan, jealous betullah!"


Di benak terkadang diuji dengan mainan syaitan agar mencemburui yang bukan-bukan. Berfikir yang tidak-tidak. Astaghfirullah~ Kuat sungguh penangan si syaitan laknatullah ini. Ada saja kesempatan ingin diracuni fikiran anak Adam ini. Na'uzubillah...


Namun, iman dalam diri menguatkan hujah menentang perkara-perkara negatif. Menepis bisikan-bisikan penuh benci.


"Alhamdulillah, kalau begitu rezekinya sungguh pemurah ALLAH Yang Maha Pemurah buat hamba-Nya. Sebagai manusia lain kita perlu mendoakan kebaikan untuk insan lain yang mana akan menarik kebaikan untuk kita. Moga ALLAH memberi murah rezeki padaku juga"


Nah! Beginilah seorang muslim/muslimah yang kuat imannya terhadap qada' dan qadar yang ditetapkan untuknya. Walaupun melihat kejayaan dan kebahagiaan orang lain, hatinya tetap sentiasa berdoa atas nama kebaikan lantaran menginjakkan kekuatan hati dan iman untuk sentiasa bersyukur terhadap apa yang dipunyai saat ini. ALHAMDULILLAH~


Walau diuji dengan bermacam-macam ujian untuknya, tidak seperti insan yang dirasakan mudah urusan hidupnya, dia tetap bersyukur atas nikmat yang ada kini ditambah pula dengan kesabaran menghadapi ujian hidup yang telah ALLAH uji berlainan tahapnya untuk setiap hamba-Nya. Dalam hatinya sentiasa ditanam azimat inspirasi ini:


"Setiap ujian yang ALLAH turunkan sebenarnya tanpa kita sedari membuka jalan untuk kita lebih mendekati Yang Maha Pencipta"


SUBHANALLAH~ Indahnya ujian dari Tuhan sekiranya kita mampu menyelami.
Sememangnya ALLAH Maha Penyayang terhadap hamba-Nya.



P/S: Hidayah tetap milik-Nya, sekalipun penyebabnya pelbagai. Berdoalah sentiasa agar hidayah Ilahi sentiasa mleingkari setiap perkataan dan perbuatan kita, dengan Izin-Nya. AMEEN.


balqiszafira87
Taman Permai 1
3.05 am, 4 Jun 2011



Followers

Rapuh-Opick